TUGAS 3
SOFTSKILL MANAJEMEN STRATEGI
Nama : Jessyca Kumala Dewi
Npm : 20206503
Kelas : 4EB11
1. a. Jelaskan Model Analisis lingkungan Persaingan industri dari Michael Porter.
b. Sebutkan meliputi apa saja yang dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan?
Kemudian jelaskan pengertiannya (dua aspek saja)
2. a. Jelaskan pengertian SWOT
b. Buat contoh analisis SWOT pada suatu institusi/perusahaan.
Jawaban:
1. a. Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing pendatang baru, pemasok, pembeli, substitusi, dan persaingan antar penjual dalam satu industri dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:
1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.
2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
4) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.
5) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.
1. b. Hambatan untuk memasuki industri (entry baarier) :
1. Skala ekonomi (economics scale) : skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.
2. Diferensiasi produk (product differentiation) : diferensiasi produk menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3. Kebutuhan modal : modal dibutuhkan bukan hanya untuk fasilitas tapi melainkan juga untuk kredit pelanggan, persediaan, dan penutup kredit awal.
4. Hambatan biaya bukan karena skala: perusahaan yang sudah ada mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak dimiliki calon pendatang baru, terlepas dari ukuran dan skala ekonomis yang dapat mereka capai.
5. Akses ke saluran distribusi: pendatang baru tentu saja harus mengamankan distribusi produk dan jasa mereka.
6. Kebijakan pemerintah: pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang baru ke dalam industri, melalui tindakan seperti mengharuskan adanya izin dan pembatasan akses kan baku.
2. a. Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland, analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
2. b. Analisa SWOT PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat)
1. Strength:
Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
2. Weakness:
Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: kurangnya kebiasaan bersaing secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya, rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya, dan diversifikasi yang berlebihan seperti pada perusahaan anak dan afiliasi yang kurang menguntungkan.
3. Oppurtunities:
Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan.
4. Threat:
Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Wednesday, June 23, 2010
Saturday, March 27, 2010
tugas manajemen strategik 2
Nama : Jessyca kumala dewi
NPM : 20206503
Kelas : 4 EB 11
1. Jelaskan apa yang yang dimaksud dengan :
a) Pengertian Analisis Lingkungan Internal Organisasi(IFAS)? Apa tujuannya?
Analisis Lingkungan Internal Organisasi merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek internal atau faktor-faktor internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan eksternalnya dan mengevaluasi apakah aspek tersebut berada dalam posisi yang kuat atau lemah.
Tujuan Analisis Lingkungan Internal adalah untuk menilai faktor-faktor yang berada didalam lingkungan organisasi yang mempengaruhi kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
b) Bagaimana langkah atau caranya?
Analisis lingkungan internal merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa langkah seperti berikut :
1. Identifikasi variabel internal
2. Evaluasi dan penilaian Variabel internal
3. Menyusun ringkasan hasil analisis
Sebelum melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan tentunya kita harus mengatahui terlebih dahulu bagian-bagian penting di dalam perusahaan yang akan turut di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Langkah idenfikasi variabel merupakan alat untuk menemukan bagian-bagian internal yang diperlukan tersebut. Langkah ini sangat penting, karena jangan sampai ada bagian/variabel internal yang penting terlewatkan untuk dianalisis sehingga manajer kehilangan informasi mengenai posisi kekuatan ataupun kelemahannya. Jika itu terjadi berarti akan mengakibatkan tidak termanfaatkannya dengan baik kekuatan yang ada atau tidak tertanganinya kelemahan perusahaan yang mungkin memiliki dampak terhadap posisi bersaing dan masa depan perusahaan.
Setelah menemukan variabel yang perlu dianalisis,maka barulah kajian terhadap variabel tersebut dapat dilakukan. Kajian ini akhirnya akan menghasilkan informasi tenatang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Semua hasil tentunya disusun dalam sebuah ringkasan sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami secara singkat. Ringkasan ini akan menggambarkan Strategic Anvantages Profile dari perusahaan.
c) Meliputi faktor apa saja yang dianalisis, sebutkan? Kemudian jelaskan meliputi apa saja masing-masing faktor tersebut (dua faktor saja)?
1. Sumberdaya (resources), meliputi :
a. Tangible Resource, contoh sumber daya dana dan fasilitas fisik
b. Intagible Resource, contoh teknologi, reputasi, inovasi
2. Kapabilitas (capability), meliputi : keuangan dan pemasaran
3. Kompetensi Inti , meliputi : Research Development
2. 2.a. Jelaskan Model Analisis lingkungan Persaingan industri dari Michael Porter!
Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing pendatang baru, pemasok, pembeli, substitusi, dan persaingan antar penjual dalam satu industri dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:
1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.
2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.
3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.
4) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.
5) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.
b. Sebutkan meliputi apa saja yang dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan? Kemudian jelaskan pengertiannya (dua aspek saja)?
Hambatan untuk memasuki industri (entry baarier) :
1. Skala ekonomi (economics scale) : skala ekonomi menghalangi masuknyapendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.
2. Diferensiasi produk (product differentiation) : diferensiasi produk menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
3. Persyaratan modal (capital requirement)
4. Biaya peralihan pemasok (switching cost) : biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berppindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
5. Akses ke saluran distribusi
6. Kebijakan pemerintah
Monday, March 15, 2010
Tidak Harus Menjadi Perfect Untuk Menjadi Seorang Perfectionist Oleh: Jessyca Kumala Dewi
Tidak Harus Menjadi Perfect Untuk Menjadi Seorang Perfectionist
Oleh: Jessyca Kumala Dewi
Penulisan ini saya buat dilatar belakangi oleh karena sifat saya dan orang-orang disekeliling saya yang perfectionist namun kami bukanlah orang yang perfect. Saya hanya ingin berbagi bahwa semua orang dapat menjadi seorang perfectionist tanpa harus menjadi orang yang perfect. Seperti saya dan orang-orang disekeliling saya yang juga memiliki keterbatasan tetapi kami memiliki niat dan usaha yang sangat kuat untuk melakukan semua hal yang kami inginkan dengan proses yang terbaik semampu kami dengan beberapa pengorbanan. Bagi saya hal yang bisa dikatakan untuk menjadi orang yang perfectionist adalah, “melakukan semua hal yang diinginkan dengan proses yang terbaik yang bisa dilakukan dengan beberapa pengorbanan yang tidak dilakukan oleh orang lain yang tidak memiliki jiwa perfectionist”.
Dalam beberapa waktu, orang-orang yang menganggap dirinya perfectionist seperti kami merasa bahwa ia beruntung menjadi seorang perfectionist karena semangat untuk maju dan berhasilnya lebih besar dari orang lain. Tindakan yang dilakukan pun menjadi hati-hati dan penuh perhitungan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan memperkecil proses perbaikan. Namun terkadang kami juga merasa lelah menjadi seorang yang perfectionis karena bila kami mengalami kegagalan dalam hal yang kami inginkan sedangkan usaha yang telah kami lakukan sudah maksimal, kami akan merasa sangat sedih melebihi kebanyakan orang yang mengalami kegagalan dengan usaha yang biasa mereka lakukan.
Untuk menjadi seorang perfectionist tidak perlu menjadi orang yang memiliki kehidupan yang perfect. Untuk wanita, ia tidak perlu menjadi seorang yang cantik, sexy, kaya, terkenal, pintar, disenangi banyak orang pria, memiliki teman banyak dan kehidupan pribadinya baik dikehidupan keluarga atau percintaannya selalu bahagia. Dan untuk prianya, ia tidak perlu menjadi seorang yang tampan, berbadan atletis, kaya, terkenal, pintar, dsenangi banyak orang wanita, memiliki teman banyak dan kehidupan pribadinya baik dikehidupan keluarga atau percintaannya selalu bahagia. Mereka cukup memiliki sifat yang optimis dan pantang meyerah dalam setia langkah kakinya menuju keberhasilan yang ia inginkan dengan semangat dan usaha yang keras. Kami sebagai orang yang memiliki jwa perfectionist pun sangat membutuhkan bantuan orang lain guna membantu kami dalam pencapaian tujuan yang kami inginkan. Yang perlu selalu diingat adalah, “seorang yang perfectionis juga manusia yang merupakan makhluk social yang juga butuh bantuan orang lain dan dapat membantu orang lain juga”.
Saya mewakili diri sendiri dan orang-orang disekeliling saya merasa senang bisa menjadi seorang perfectionist yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri tentunya dalam hal memotivasi diri untuk menjadi manusia unggul yang dapat bersaing secara kompeten dikemudian hari. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk papa saya (Achmad suez), guru les privat bahasa inggris saya (Mrs. Ani), dan teman-teman yang menurut saya memiliki jiwa perfectionis (Dina, Suci, Wendra, Desi, Lisna Untari, Yuanita, Sutini, Putri Nirmala, Tuti, Dan Rindy) yang telah memberikan pandangan dan inspirasi saya untuk membuat tulisan ini.
Formulasi Manajemen Strategi
Formulasi Manajemen Strategi
Berikut merupakan 10 formulasi Manajemen Strategi antara lain :
1. Menjadi objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemen nya adalah hal yang mendasar.
2. Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.
3. Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.
4. Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.
5. Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.
6. Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan.
7. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.
8. Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.
9. Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.
10. Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan menantang, pencapaian yang masih, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang produktif.
Beberapa JURUS Manajemen Strategi yang terbukti jitu dalam strategi bisnis antara lain:
1. Manajemen Strategi yang berorientasi pada product leadership (keunggulan produk). Perusahaan yang mengunakan Manajemen Strategi ini selalu berupaya menciptakan produk-produk dengan kualitas premium, dan selalu one step ahead dibanding produk kompetitor. Mereka tak segan-segan mengeluarkan dana besar untuk bagian R & D-nya demi terciptanya produk yang berkualitas.
2. Manajemen Strategi yang berorientasi pada operational excellence (keunggulan operasional). Dalam Manajemen Strategi ini yang paling utama adalah membangun proses bisnis yang efektif & efisien. Sehingga dengan proses bisnis yang efektif & efisiensi ini, mereka mampu menekan biaya produksi, sehingga dengan Manajemen Strategi ini mereka mampu menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif dibanding competitor - kompetitornya.
3. Manajemen Strategi yang berorientasi pada customer intimacy (Keakraban / Keintiman dengan pelanggan). Yang paling utama dalam Manajemen Strategi ini adalah membangun hubungan yang akrap/intim dengan semua pelanggannya sehingga akan membentuk mitra bisnis/ relasi yang langgeng dan berkelanjutan.
Sumber: Yoyo Subagyo “JASA KONSULTAN MANAJEMEN STRATEGI / KONSULTAN BISNIS STRATEGI / ACCOUNTING&FINANCE MANAGEMENT / BISNIS RITEL”
Empat Fase Evolusi Yang Dialami Oleh Perusahaan-Perusahaan Manufaktur
Empat Fase Evolusi Yang Dialami Oleh Perusahaan-Perusahaan Manufaktur
Pembagian fase-fase ini ditilik dari apa dan bagaimana perusahaan-perusahaan manufaktur menetapkan visi dan misinya. Apa tujuan utama bisnis mereka, dan bagaimana pengelolaan perusahaan tersebut dalam mengimplementasikan visi, misi dan tujuannya.
Fase-fase tersebuta adalah:
- Fase Produksi/Manufacture
- Fase Penjualan/Sales
- Fase Pelayanan/Service
- Fase Citra/Image
- Fase Produksi/Manufacture
- Fase Penjualan/Sales
- Fase Pelayanan/Service
- Fase Citra/Image
Fase Produksi/Manufactur
Fase yang pertama adalah fase manufaktur. Sebagai mana lumrahnya perusahaan manufaktur, pertama kali didirikan dimaksudkan untuk memproduksi sejumlah barang. Kabarnya fase ini yang dialami oleh perusahaan-perusahaan manufaktur di era tahun 1900 sampai dengan 1980-an.
Fase yang pertama adalah fase manufaktur. Sebagai mana lumrahnya perusahaan manufaktur, pertama kali didirikan dimaksudkan untuk memproduksi sejumlah barang. Kabarnya fase ini yang dialami oleh perusahaan-perusahaan manufaktur di era tahun 1900 sampai dengan 1980-an.
Perusahaan-perusahaan yang masih berkutat di fase awal pembentukan perusahaan manufaktur memiliki visi untuk memproduksi produk mereka sebanyak-banyaknya untuk memenuhi pasar yang memang sedang dipenuhi oleh permintaan yang besar. Mengikuti visinya, seluruh misi, sasaran, strategi, program kerja perusahaan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas dan mempercepat proses produksi. Selama tahun-tahun keemasan era perusahaan industri besar ini lah lahir teori-teori manajemen produksi, terutama teori-teori yang bertujuan memngefisensikan proses produksi dan meningkatkan jumlah produk.
Beberap ahli mungkin akan berpendapat, semestinya ada satu fase lagi, yaitu fase kualitas/quality. Yakni fase sesudah fase penjualan dan sebelum fase pelayanan. Pendapat ini berlandas pada pada tahun 1980-an, 1990-an, dan 200-an, kegiatan produksi bukan saja untuk memproduksi banyak barang tapi juga memproduksi barang berkualitas agar mampu bersaing di pasar. Pemikiran yang benar. Mayoritas perusahaan manufaktur masih berada di fase ini, dengan seiring waktu yang berjalan fokusnya tidak hanya pada proses produksi yang efisiensi dan jumlah produksi yang tinggi tapi diimbuhi dengan kualitas produk yang baik.
Pada fase ini juga, strategi beberapa perusahaan manufaktur meliputi penelitian dan pengembangan produk baru. sebagaimana driven kualitas, driven reasearch and development tetap merupakan bagian dari strategi yang merupakan implementasi dari visi produksi. yang memilii fokus utama untuk menghasilkan produk baru, berkualitas dalam jumlah besar dengan rantai produksi yang efisien.
Jadi secara tepat, perusahaan manufaktur yang berada pada fase ini memiliki visi dan misi untuk memproduksi barang yang berkualitas secara efisien dan mungkin menjadi pemain penting di pasar barang tersebut.
Fase Penjualan
Pada fase ini perusahaan manufaktur sudah lebih memusatkan perhatian pada bagaimana memasarkan produknya. Bagaimana meningkatkan jumlah penjualannya agar terus meningkat. Perusahaan-perusahaan ini memiliki visi dan misi yang mengedepankan upaya meningkatkan jumlah dan nilai penjualan produknya. Hal ini diwujudkan dalam misi, sasaran strategi dan program kerja yang memang diarahkan Dalam mendukung visiya tersebut. Baik dalam bentuk promosi yang gencar, reward tinggi bagi tenaga pemasar, jaringan distribusi yang luas, dan banyak lagi.
Pada fase ini perusahaan manufaktur sudah lebih memusatkan perhatian pada bagaimana memasarkan produknya. Bagaimana meningkatkan jumlah penjualannya agar terus meningkat. Perusahaan-perusahaan ini memiliki visi dan misi yang mengedepankan upaya meningkatkan jumlah dan nilai penjualan produknya. Hal ini diwujudkan dalam misi, sasaran strategi dan program kerja yang memang diarahkan Dalam mendukung visiya tersebut. Baik dalam bentuk promosi yang gencar, reward tinggi bagi tenaga pemasar, jaringan distribusi yang luas, dan banyak lagi.
Salah satu strategi perusahaan manufaktur untuk meningkatkan jumlah penjualan dan menurunkan biaya adalah dengan mendekatkan lokasi produksi dengan pasar. Maka bermunculanlah pabrik-pabrik di banyak negara yang bertujuan mempermudah distribusi produk ke negara-negara pasar di regional tertentu. Sebagaimana kita ketahui bersama, pada tahun 1980-an dan 10990-an, negara-negara asia pasar baru yang dilirik perusahaan industri besar dunia. Tentu saja pendirian pabrik di negara-negara regional asia barat dan tenggara juga bertujuan menekan biaya produksi. Yup, kita-kita ini yang berada di region asia tenggara adalah buruh dengan upah yang Sangat rendah dibanding negara asal perusahaan industri tersebut.
Pada fase ini puyla perusahaan manufaktur mulai menerapkan apa yang kita sebagai segementasi pasar. Dimana perrusahaan telah membagi produknya berdasarkan segemen pasar yaang dapat dijangkau.
Pada fase ini sebenarnya, belum muncul strategi untuk memberikan kualitas pemasaran yang Hebat. Strategi perusahaan manufaktur masih berkutat pada meningkatkan angka penjualan dengan menjual lebih banyak barang, memperkuat distribusi dan menekan biaya produksi dan distribusi. Kualitas pelayanan pemasaran menjadi strategi utama pada perusahaan manufaktur yan telah bergerak menuju fase ketiga.
Fase Pelayanan/Service
Prusahaan industri di kemudian hari mulai menerapkan strategi yang didasarkan pada visi mmberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumennya. Pada fase ini perusahaan ulai memandang bahwa memberikan pelayananan dan Kepuasan pelangan hádala cara untuk terus dapat bertahan, berkembang dan menjadi besar di tengah persaingan global yang demikian ketat.
Prusahaan industri di kemudian hari mulai menerapkan strategi yang didasarkan pada visi mmberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumennya. Pada fase ini perusahaan ulai memandang bahwa memberikan pelayananan dan Kepuasan pelangan hádala cara untuk terus dapat bertahan, berkembang dan menjadi besar di tengah persaingan global yang demikian ketat.
Startegi perusahaan muali didasari satu logika bahwa kegiatan bisnis akan gagal jika tidak mampu memuaskan para pelanggannya. Pemikiran yang beranggapan untuk pelangganlah kegiatan bisnis itu ada. keberhasilan kunci bisnis adalah bagaimana kita “menguasai” dan “menjaga” pelanggan..
Pembentukan divisi costumer service m menjadi salah satu ciri perusahaan mulai beranjak memasuki fase ini. Termasuk terdapatnya unit reaksi cepat atas keluhan pelanggan.
Perusahaa-perusahaan pada fase ini mulai tidak terlalu menaruh perhatian penuh pada kuantitas dan kualitas produk serta jumlah dan nilai penjualan di dalam startegi level korporatnya. Karena pada fase ini, manajemen proses produksi dan manajemen penjualan produk telah menjadi sebuah sistem tersendiri yang telah tertata baik.
Proses produksi dari pengadaan bahan dasar, produksi, pengawasan mutu telah memiliki fondasi yang kyat untuk selalu terjaga. Proses produksi telah berjalan efisien da control atas kualitas produk telah demikian ketat.
Demikian juga dengan manajemen penjujalan dan distribusi.
Strategi perusahaan dipusatkan pada penyedian pelayanan informasi produk, pelayanan kelauhan pelanggan, serta peningkatkan kepuasan pelanggan atas produk perusahaan.
Meski bukan hanya lahir pada fase ini, salah satu strategi yang menonjol adalah brand management. Merek-merek atau dapat dibaca jenis-jenis produk dimanajemeni secara kontinyu.
Fase Citra/Image
perusahaan manufaktur yang telah besar cenderung mulai bervolusi measuki fase keempat ini. fase pencitraan. visi perusahaan yang biasanya telah menjadi sebuah group korporasi besar ini adalah menjaga citra perusahaannya sebagai pemimpin pada industrinya.
perusahaan manufaktur yang telah besar cenderung mulai bervolusi measuki fase keempat ini. fase pencitraan. visi perusahaan yang biasanya telah menjadi sebuah group korporasi besar ini adalah menjaga citra perusahaannya sebagai pemimpin pada industrinya.
pencitraan yang baik atas perusahaan dan merk terbukti menjadi salah satu strategi yang terkuat untuk meraih kesetiaan pelangan. sebut saja Mecedes Benz yang memiliki citra kuat sebagai yang terbaik di industri mobil dunia, Atau Unlever untuk industri consumer goods dunia, atau Kalbe Farma yang merupakan pemimpin industri farmasi dan makanan kesehatan di Indonesia.
sebuah perusahaan manufaktur dapat berada fase ini setelah mampu melepaskan diri dari strategi penicptaan produk yang berkualitas dengan rantai produksi yang efisien, peningkatan penjualan dan jaringan distribusi produk, dan pelayanan yang baik terhadap pelangan.
Sumber: Rubahpertapa. “Fase-fase Perusahaan Manufaktur”
Tips Belajar Yang Menyenangkan Ala Jessyca kumala dewi
Tips Belajar Yang Menyenangkan Ala Jessyca kumala dewi
Biasanya setiap anak cenderung merasa jika belajar itu membosankan, tapi kenyataannya belajar itu penting agar ilmu yang kita dapat ditempat kita menimba ilmu itu tidak sia-sia.
Pada tulisan ini saya akan berbagi kepada kalian semua tentang cara saya belajar agar tidak membosankan. Ada beberapa macam kondisi yang mengharuskan saya belajar sebelum/sesudahnya, berikut ini adalah cara saya belajar sesuai kondisinya:
· Belajar untuk skedar mengulang pelajaran dikampus/sekolah
1. Beberapa jam setelah saya pulang dari kampus/sekolah utuk beristirahat, saya menyempatkan diri untuk membaca materi pelajaran yang telah saya dapatkan dikampus/sekolah selama 1 jam.
2. Setelah itu, saya merelaksasikan diri dengan melakukan kegiatan yang saya suka atau hanya untuk sekedar tidur guna menyegarkan pikiran sehingga bila saya ingin belajar lagi dimalam harinya, kepala saya tidak akan terlalu penuh.
3. Belajar dimalam hari pun hanya selama 1 jam, dari jam 7 hingga jam 8 malam.
4. Sediakan makanan ringan dan mendengarkan music instrument, karena jika yang ada suara penyanyinya kita lebih cenderung bernyanyi bukannya belajar.
· Belajar untuk mengerjakan tugas kelompok
1. Sepulang dari kampus dan beristirahat untuk makan dan sholat, saya sudah mulai mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk tugas yang diberikan. Sehingga pada saat waktu kumpul kelompok lebih efektif dan efisien.
2. Pada saat kerja kelompok harus focus sejak awal, agas tugas dapat diselesaikan dengan cepat. Setelah itu baru acara intermezo.
3. Tidak lupa saat belajar disediakan makanan ringan dan bila dibutuhkan untuk membantu menghilangkan rasa jenuh diputarkan music.
· Belajar untuk menghadapi ujian
1. Saya belajar setiap 1 jam, lalu istirahat ½ jam, dan bgitu terus sampai materi yang dipelajari dikuasai semua.
2. Jika merasa jenuh, cuci muka dengan air dingin sehinga kita kembali fresh.
3. Saat sudah siap belajar kembali jangan lupa cari informasi ke teman-teman yang lain apakah ada tambahan materi yang belum kita ketahui.
4. Music dan makanan ringan adalah cara paling efekti supaya kita tidak ngantuk.
5. Jangan sekali-kali belajar sambil nonton tv karena akan merusak konsentrasi belajar.
6. Jangan telpon-telponan atau smsan, karena dapat mengurangi waktu belajar.
· Belajar untuk menghadapi sidang PI/Skripsi
1. Baca PI/Skripsi secara berulang-ulang. Max 3 jam sehari, boleh langsung jika sanggup, namun sebaiknya 1 jam saja selama 3x.
2. Baca buku referensi yang kita miliki agar dapat menambah wawasan.
3. Apabila ada perhitungan diteliti kembali.
4. Persiapkan diri untuk pertanyaan yang kurang mask akal, sehinga saat ditanya kita bisa menjawabnya dengan baik.
Dari semua tips yang saya berikan tadi kesimpulannya adalah belajar paling efektif adalah selama 1 jam pertama, karena jika lebih dari itu pasti akan jenuh. Makanan ringan dan music adalah hal yang dapat membantu kita menghilangkan kebosanan atau rasa ngantuk saat belajar.
Jangan lupa semua harus diawali dengan doa. Selamat mencoba semoga penulisa ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin…
Tuesday, March 2, 2010
Tugas SoftSkills Manajemen Strategi
Nama : Jessyca Kumala Dewi
NPM : 20206503
TUGAS MANAGEMEN STRATEGIK
1.a. Jelaskan bagaimana bagan proses manajemen strategi ?
Jawab :
b. Jelaskan apa maksud dari bagan tersebut ?
Jawab :
- Menetapkan Arah dan Misi Organisasi
visi, misi dan tujuan suatu organisasi akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misi dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan kurang jelas serta mudah mudah diombang-ambing oleh situasi eksternal.
- Memahami Lingkungan
Tujuan dari analisis lingkungan ini sendiri dimaksudkan agar dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isi kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengerug yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal berada didalam perusahaan sedangkan lingkungan eksternal berada diluar perusahaan.
3. Memformulasikan Strategi
Perusahaan melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dikenal juga dengan Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan strategi. Strategi atau sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan dapat berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumberdaya manusia, hubungan antar karyawan dan tanggungjawab sosial.
- Mengimplementasikan Strategi
Didalam implementasi strategi perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan, memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan.
5. Mengevaluasi dan Mengawasi Strategi
Evaluasi dan pengawasan merupakan tahap terakhir dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi mencakup 3 hal, yaitu:
a. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung.
b. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
c. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
2.a. Jelaskan definisi misi dan tujuan organisasi ?
Jawab :
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
meng-ujud-kan visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan. Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.
b. Buatkan contoh rumusan masing-masing, dengan cara jelaskan dahulu apa Definisi Bisnis
(bidang usaha) organisasi/perusahaannya?
Jawab :
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
Visi BNI
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan dalam Layanan dan Kinerja
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan dalam Layanan dan Kinerja
Pernyataan Visi
Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer
Misi BNI
· Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
· Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
· Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
· Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
· Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
3.a. Pengertian analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS)?Jawab :
Analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS) adalah Analisis yang bertujuan mengetahui peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
b. Meliputi faktor apa saja yang dianalisis dalam analisis lingkungan sosial (makro) dan
lingkungan tugas (mikro), sebutkan masing-masing?
Jawab :
Analisis makro bertujuan mengidentifikasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap value yang dihasilkan organisasi kepada pelnggan. Obyek pengamatan dalam analisis ini adalah antara lain: kekuatan politik dan hukum, kekuatan ekonomi, kekuatan teknologi, kekuatan sosial, faktor demografi.
Analisis mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan istitusi yang bersangkutan. Dalam dunia perusahaan, lingkungan tersebut adalah industri dimana suatu perusahaan termasuk didalamnya. Analisis yang dilakukan dapat menggunakan tori porter mengenai persaingan, yaitu: kekuatan tawar pemasok, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar pembeli, ancaman produk atau jasa pengganti.
Subscribe to:
Posts (Atom)